|
Ilustrasi penggunaan ponsel (Foto Dok. Imtmphoto/Thinkstock) |
DUNIA BERITA - Berdasarkan sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Surgical Technology International mengungkapkan bahwa berkirim pesan menggunakan ponsel dapat menambah beban sekitar 23 kilogram pada tulang belakang, Tetapi, bobot beban tersebut mungkin beragam, terkait bagaimana posisi menunduk yang dilakukan seseorang tatkala menghadap layar ponselnya.
Dr Kenneth K. Hansraj, penulis studi yang juga ahli bedah tulang belakang dan ortopedik, mengatakan "Kehilangan bentuk alami tulang belakang dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang."
Posisi yang kerap menunduk menghadap layar ponsel, bakal memberikan tekanan pada tulang belakang dan memicu degenerasi atau rusaknya tulang belakang. Konsekuensinya, mungkin berakhir dengan operasi.
Seperti dilansir laman Medical Daily, dalam studinya, Hansraj membuat sejumlah perhitungan tekanan dan lengkungan tulang, serta dampaknya. Apabila, derajat kemiringan nol, tekanan yang dihasilkan sama dengan berat kepala, rata-rata 4,5 - 5,4 kilogram.
Namun, tatkala ada kemiringan sampai 15 derajat saja, beban yang diterima akan bertambah. Pada posisi tersebut, beban yang mesti diterima tulang belakang dapat mencapai 12 kilogram. Dengan kemiringan 30 derajat, beban dapat mencapai 13,6 kilogram. Bila posisi menunduk hingga 45 derajat, tulang belakang dibebani 22 kilogram. Apalagi sampai menunduk hingga 60 derajat, beban pada tulang belakang bisa menjadi berkali-kali lipat dari semestinya, hingga 27 kilogram.
Mengutip laman CNN Indonesia, kebanyakan orang, apalagi generasi masa kini, yang hidup dengan posisi tersebut. Banyaknya konten menarik pada ponsel atau tablet yang nyaman dalam genggaman, alih-alih membawa efek lain yang berbahaya bagi kesehatan.
Biasanya orang menunduk ke layar ponselnya selama sekitar 2 - 4 jam per hari. Jika dikalkulasi dalam setahun seseorang menatap layar ponsel dengan posisi menunduk selama 700 hingga 1.400 jam. Pada anak usia SMA, mungkin lebih parah. Mereka bisa melewatkan waktu 5.000 jam sebelum mereka lulus sekolah untuk menunduk ke layar ponselnya.
Upaya untuk mencegah rusaknya tulang belakang akibat kebiasaan ini bukan dengan membuang teknologi. Manfaatkan teknologi sekadarnya saja dan lebih mempertimbangkan efeknya tatkala menggunakan ponsel dan berbagai perangkat lainnya.
"Nyaris tidak mungkin untuk menghindari memanfaatkan teknologi tersebut. namun, sebaiknya anda berupaya membetulkan posisi saat menggunakan ponsel supaya posisi tulang belakang tetap alami dan mencegah berlama-lama menggunakannya," ujar Hansraj.
Untuk diketahui, posisi terbaik tulang belakang adalah apabila posisi telinga sejajar dengan bahu dan tulang belikat dalam keadaan normal. Kecuali posisi ini, anda akan membebani tulang punggung dan jika terus menerus dijalani akan mempengaruhi postur tubuh.