|
Ilustrasi berdoa (Foto Dok. Thinkstock) |
DUNIA BERITA - Dengan bersyukur banyak orang menyebutkan akan membawa dampak yang luar biasa bagi diri sendiri. Tetapi acap kali ungkapan bersyukur tidak sungguh-sungguh dianggap penting mempunyai kebaikan bagi kehidupan.
Mengutip CNN Indonesia, berikut ini hasil studi-studi yang secara ilmiah membuktikan bahwa dengan bersyukur dan berterima kasih, ternyata mempunyai pengaruh positif bagi tubuh, baik kesehatan fisik maupun mental.
Bulan April lalu telah dilaporkan sebuah hasil penelitian yang melibatkan 186 pria dan wanita yang mempunyai masalah dengan jantung, menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara masalah jantung dengan rasa bersyukur seseorang.
Para peneliti mendapati bahwa semakin seseorang bersyukur, maka suasana hati akan menjadi lebih baik dan juga kualitas tidur semakin baik. Kondisi ini berdampak pada berkurangnya peradangan pada anggota tubuh, termasuk tanda-tanda yang mengarah pada sakit jantung.
Dalam masa studi selama delapan minggu, para narasumber diminta mencatatkan apa yang menjadikan mereka bersyukur dalam sebuah jurnal. Dan hasilnya menyatakan ada hubungan antara bersyukur dengan kualitas spiritual seseorang.
Paul J. Mills, peneliti dari Family Medicine and Public Health University of California, San Diego, mengatakan "Kami mendapati narasumber yang tetap mencatat pada jurnal kesyukuran selama delapan minggu memperlihatkan pengurangan tingkat sirkulasi dari pemicu utama peradangan serta peningkatan variabilitas detak jantung saat mereka mencatat."
Tahun 2011 lalu sebuah penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa yang kesulitan tidur dan mengalami kecemasan menunjukkan bahwa dengan bersyukur bisa mempermudah seseorang untuk tidur.
Dalam penelitian tersebut, mahasiswa yang sulit tidur diminta untuk melewatkan 15 menit di awal malam untuk menulis perihal kejadian positif yang baru-baru terjadi atau yang diinginkan terjadi. Metode ini untuk memancing mereka untuk bersyukur atas peristiwa yang dialami.
Hasilnya menyebutkan bahwa aktivitas tersebut dapat membuat pikiran para mahasiswa yang sulit tidur itu menjadi lebih tenang dan mempunyai kualitas tidur yang lebih baik.
Dalam sebuah penelitian tahun 2003 lalu, peneliti membagi sekelompok orang menjadi tiga kelompok kecil. Kelompok pertama, diminta mencatatkan peristiwa yang membuat mereka bersyukur dalam seminggu. Kelompok kedua, perihal peristiwa yang menyebalkan, dan kelompok terakhir diminta untuk menuliskan peristiwa yang tidak mempunyai pengaruh apapun.
Beberapa pekan setelah studi dilakukan, para peneliti mendapati bahwa kelompok yang menuliskan peristiwa yang membuat mereka bersyukur menjadi lebih optimis dan merasa lebih baik atas kondisi mereka sendiri. Malahan mereka berolahraga lebih banyak ketimbang dua kelompok lainnya.
Hasilnya mengatakan bahwa fokus pada hal-hal yang membahagiakan dan menjadikan bersyukur mempunyai keuntungan emosi dan interpersonal yang lebih baik.
Tahun 2014 lalu dalam sebuah studi yang di terbitkan dalam jurnal Emotion, peneliti meminta 70 mahasiswa untuk menjadi penilai calon mahasiswa baru.
Tugas yang diemban ke 70 mahasiswa senior tersebut adalah untuk mengomentari esai calon mahasiswa baru, selanjutnya akan menerima balasan baik berupa ucapan terima kasih maupun tidak.
Mahasiswa senior yang mendapat ucapan terima kasih dari calon juniornya mengenali sang pemberi ucapan sebagai orang ramah dan para senior bersedia untuk memberikan lebih banyak informasi yang diperlukan bagi para adik kelasnya.
- Meningkatkan Kesehatan Fisik
Sebuah kajian di Swiss yang mengikutsertakan 1.000 orang dewasa mengungkapkan bahwa semakin besar perilaku bersyukur pada seseorang berkorelasi positif dengan kesehatan fisik mereka.
Hasil kajian yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences melaporkan bahwa orang yang merasa lebih bersyukur, mempunyai kesadaran untuk hidup lebih sehat dan memiliki ketertarikan untuk membantu pihak yang mempunyai masalah kesehatan.
Studi lainnya juga menganjurkan bahwa orang yang lebih bersyukur senang melakukan aktivitas fisik sehingga berpotensi mempunyai badan yang lebih sehat.