|
Ilustrasi seseorang mengonsumsi makanan cepat saji (Foto Dok. Thinkstock) |
DUNIA BERITA - Kebanyakan orang menganggap bahwa makanan cepat saji atau lebih dikenal dengan fast food atau junk food dan minuman yang mengandung soda sebagai makanan tidak sehat yang dapat mengakibatkan berat badan berlebihan atau obesitas.
Tetapi, sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Cornell, di New York, Amerika Serikat mengatakan bahwa makanan siap saji dan minuman bersoda bukanlah penyebab obesitas, seperti di kutip CNN Indonesia.
Tidak ada bedanya antara orang yang makan banyak dengan mereka yang suka makan makanan siapa saji dan minuman soda. Studi yang diketuai oleh Profesor David Just dan Brian Wansink yang dipublikasikan dalam jurnal Obesity Science & Practice, memelajari data Amerika periode tahun 2007 dan 2008 yang mengutip 5.000 responden dan membandingkannya dengan data terbaru di tahun 2013 dan 2014.
Penelitian ini mendapati bahwa minuman bersoda, makanan siap saji dan permen tidak berpengaruh pada Body Mass Index, yang maknanya makanan dan minuman tersebut tidak berakibat pada kenaikan berat badan yang memicu obesitas.
Hasil ini ditunjukkan dari 95 persen responden yang gemar mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman bersoda, alih-alih mempunyai badan kurus. Melainkan, obesitas sebetulnya timbul karena jumlah kalori yang mereka konsumsi.
"Makanan cepat saji dan minuman bersoda bukanlah satu-satunya faktor pencetus obesitas," ujar Just.
Maka dari itu, pengendalian obesitas dapat mudah di jalani dengan menerapkan pola hidup sehat, termasuk menjaga konsumsi makanan kaya akan serat seperti sayuran dan buah-buahan serta melakukan olahraga secara rutin.
Menurut Stacey Lockyer dari British Nutrition Foundation menyebutkan bahwa penelitian tersebut membandingkan sejumlah makanan jenis tertentu tanpa memberikan data perihal ukuran dan porsi makanan yang dapat dikonsumsi, baik dari yang memengaruhi jumlah kalori yang bersumber dari makanan tersebut..