|
Ilustrasi lemak di perut (Foto Dok. Shutterstock) |
DUNIA BERITA - Menganggap diri senang dan aman dengan sekadar berat badan ideal, jangan dulu, coba perhatikan di bagian perut anda, apakah ada lemak yang menumpuk disana? Apakah bentuknya mulai membesar atau membuncit?
Ternyata berdasarkan studi terbaru menyampaikan catatan yang cukup menakutkan: Lemak perut dapat membunuh!
Menurut Dr Fransisco Lopez-Jimenez, rekanan penulis studi yang juga seorang ahli jantung kepada Today mengatakan "Mempunyai berat badan ideal dengan obesitas di bagian perut akan sepadan bahayanya dengan merokok separuh bungkus dalam sehari."
Selain itu, mengutip CNN Indonesia, studi tersebut juga mengungkapkan bahwa orang yang memiliki berat badan normal dengan perut yang membuncit sebab lemak, dua kali lebih mungkin meninggal lantaran penyakit jantung seperti juga penderita obesitas yang lemaknya menyebar ke seluruh tubuh.
Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine.
"Saya terkejut terutama oleh perbandingan dengan penderita obesitas," ujar Lopez-Jimenez, yang juga direktur pencegahan penyakit jantung di Mayo Clinic.
"Saya menduga bahwa mempunyai berat badan normal dengan obesitas terpusat di bagian perut akan meningkatkan ancaman kesehatan tatkala dibandingkan dengan mereka yang mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) dan distribusi lemak yang merata di tubuh. Tetapi, merujuk faktor risiko, apalagi ketika dibandingkan dengan mereka yang memiliki IMT tinggi, hasilnya sangat mengejutkan."
Makin mengejutkan lagi, mungkin kenyataan bahwa orang yang kurus dengan bagian perut yang buncit lebih berisiko meninggal daripada mereka yang mengidap obesitas.
Lopez-Jimenez mengambil data dari 15.184 orang yang berpartisipasi dalam survei NHANES III. Beserta dengan data lain peneliti NHANES III mengutip data fisik mencakup di bagian pinggang dan paha, ukuran, berat badan dan tinggi badan mereka. Sepanjang lebih dari 14 tahun mereka dimonitor oleh para peneliti, dan terjadi 3.222 kasus kematian dalam kelompok itu.
Lemak yang membunuh
Mengapa orang yang mengidap obesitas memiliki ancaman meninggal lantaran penyakit jantung lebih rendah ketimbang mereka yang mempunyai berat badan normal tapi memiliki kadar lemak perut yang tinggi?
Lopez-Jimenez mencurigai kondisi itu terjadi sebab lemak yang berada di bagian tengah perut memang lebih beracun.
Sedangkan lemak yang ada pada bagian tubuh lain seperti di pinggul dan paha, misalnya, mungkin hanya mempertajam kerusakan yang diakibatkan lemak perut.
Hal tersebut logis menurut Dr Mitchell Lazar, Director Institute for Diabetes, Obesity, and Metabolism di University of Pennsylvania. "Terdapat banyak bukti yang mengatakan lemak, dan lemak visceral, berbeda dari jenis lemak lainnya," ujar Lazar. "Substansi dari lemak ini akan langsung menuju liver dimana dampak negatif yang timbul akan sangat besar."
Lemak pada bagian perut berkaitan dengan masalah metabolisme, seperti buruknya toleransi terhadap glukosa, rendahnya kadar kolesterol HDL dan trigliserida yang tinggi, tutur Dr Vicky March, Direktur Program Terpadu Penurunan Berat Badan di Magee-Womens Hospital di University of Pittsburgh Medical Center.
Ini juga merupakan indikasi bahwa orang tersebut memiliki massa otot yang rendah walau tampaknya sehat. "Yang anda inginkan yakni presentasi dari massa lemak yang rendah," tutur March. "Lemak yang tipis merupakan perlambang kesehatan."
Itulah mengapa salah satu anjuran untuk mencegah lemak perut adalah dengan melakukan olah raga, aerobik disertai juga dengan angkat beban. Berbarengan dengan itu, mungkin gagasan bagus juga diet yang mengurangi kadar gula dari diet anda. Studi-studi ini mengatakan diet yang kaya akan karbohidrat mungkin berdampak pertumbuhan lemak visceral atau lemak di perut," pungkas Lopez-Jimenez.