|
Ilustrasi anak-anak sedang bermain (Foto Dok.Thinkstock) |
DUNIA BERITA - Menurut sebuah laporan studi baru mengatakan bahwa anak-anak pada masa perkembangannya acap mengalami fase perilaku amarah atau membangkang. Tatkala sifat tersebut menjadi sulit dikendalikan maka peran orang tua sangat dibutuhkan, Anak-anak dengan gangguan perilaku mengganggu dapat diberikan tindakan terapi terbaik saat orang tua mereka turut andil dalam terapi.
Gangguan tersebut termasuk perilaku amarah, agresi interpersonal dan pembangkangan, dapat membawa pengaruh pada sekitar 3,5 persen anak-anak dan remaja, ungkap para peneliti yang hasil penelitiannya diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, seperti dilansir Reuters.
Meskipun beberapa kali terapi lebih baik ketimbang tidak sama sekali, para peneliti mendapati, anak-anak tidak merespons dengan baik terapi yang hanya diberikan untuk mereka. Pengaruh yang positif justru timbul tatkala pendekatan difokuskan kepada orang tua mereka.
Menurut Richard Epstein, peneliti di Chapin Hall Center for Children di Universitas Chicago, Amerika Serikat, mengatakan "Akal sehat dan sejumlah laporan studi mengungkapkan bahwa peran serta orang tua sangat penting untuk intervensi psikososial anak-anak. Ini tidak hanya untuk orang tua yang bertujuan mengurangi masalah perilaku anak yang mengganggu."
Mengutip CNN Indonesia, penelitian itu mendapati, orang tua mempunyai pengaruh terbesar untuk hasil terapi anak-anak prasekolah dan anak-anak sekolah dasar, tidak bagi remaja.
Para peneliti menarik kesimpulan bahwa peran serta orang tua, baik secara sendiri maupun dalam kombinasi dengan komponen terapi, lebih dapat mendukung anak meningkatkan perilaku mereka.
"Perilaku anak yang mengganggu tidak timbul dalam ruang hampa. Interaksi antara orang tua dengan anak adalah konteks utama untuk menunjang perkembangan anak," ujar Jonathan Corner, peneliti di Pusat Anak dan Keluarga di Universitas Internasional Florida, Miami, Amerika Serikat.
Corner menambahkan bahwa ketika ingin memulihkan perilaku anak yang membangkang, agresi dan perilaku terkait lainnya, anda tidak akan tercapai tanpa adanya intervensi orang dewasa saat merespons perilaku anak yang mengganggu."
Orang tua merupakan kunci sukses terapi pada masalah perilaku anak sebab anak diperlakukan secara pribadi. Tatkala orang tua di peran sertakan, terapi bisa membantu terapis mendalami strategi perilaku untuk mendukung berubahnya perilaku anak, ucap Ricardo Eiraldi, peneliti dari departemen psikologi anak di Universitas Pennsylvania Perelman School of Medicine di Philadelphia.
"Salah-satu pendekatan yang baik diantaranya adalah memberikan apresiasi untuk perilaku baik, mengabaikan kenakalan kecil, memberikan perintah yang efektif, memberikan penghargaan untuk perilaku anak yang sesuai harapan," pungkasnya.