|
Ilustrasi hidung (Foto Dok. Shutterstock) |
DUNIA BERITA - Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa indra penciuman yang tajam dihubungkan dengan tingginya risiko kanker tertentu.
Dengan mempelajari siklus menstruasi, para peneliti menjumpai keterkaitan antara masa haid, kanker payudara, dan kanker ovarium, dengan bau.
Mengutip CNN Indonesia, tim peneliti di University of North Carolina Keck Medicine School menelaah siklus estrus, serupa dengan menstruasi manusia, pada tikus pembawa mutasi gen BRCA1. Mutasi BRCA1 dikenali dapat membawa dampak peningkatan risiko kanker payudara dan juga kanker ovarium.
Menurut profesor patologi dan direktur medis patologi dari USC Norris Comprehensive Cancer Center, Louis Dubeau, menyebutkan "Studi ini menemukan bahwa indra penciuman yang lebih tajam merupakan indikasi meningkatnya risiko kanker pada perempuan dengan mutasi BRCA1."
Para peneliti menilai antara tikus pembawa mutasi gen BRCA1 dengan tikus normal. Tikus yang membawa mutasi BRCA1 mempunyai penciuman yang lebih tajam. Mutasi BRCA1 dikenali dapat meningkatkan ancaman berkembangnya kenker payudara dan ovarium.
Para peneliti mendapati, mutasi BRCA1 tikus sepadan dengan mutasi BRCA1 manusia, Mutasi BRCA1 tetap merupakan bahaya terbesar untuk di turunkannya tumor, ujar para peneliti.
"Kami mendeteksi bahwa keberadaan mutasi BRCA1 dalam ovarium memberikan respons penciuman yang lebih ekspresif. Mutasi BRCA1 dapat membawa dampak terhadap siklus menstruasi, yang kemudian menjadi faktor kuat timbulnya kanker payudara dan ovarium," jelas mereka.
Para peneliti membuat kesimpulan, apabila data mereka berlaku untuk manusia, penelitian itu menemukan bahwa mereka yang indra penciumannya menjadi kuat ketika menstruasi, barangkali membawa mutasi BRCA1.