|
Ilustrasi anak depresi (Foto Dok. Thinkstock/Brian A. Jackson) |
DUNIA BERITA - Berdasarkan sebuah studi baru menunjukkan bahwa jika terkait kesehatan psikologis dan perilaku, baik kekerasan fisik ataupun emosional bisa sama-sama merusak bagi anak.
Para dokter acap kali yakin bahwa kekerasan fisik atau seksual lebih berbahaya dibanding tekanan emosional atau pengabaian. Tetapi, kajian ini menyebutkan bahwa ternyata anak-anak menghadapi masalah yang sama, terlepas dari jenis tekanan yang dihadapi, tulis para peneliti mewartakan dalam jurnal JAMA Psychiatry, seperti dikutip CNN Indonesia.
Menurut David Vachon, penulis utama penelitian dari Universitas McGill di Montreal, Kanada, mengatakan "Anak-anak yang menghadapi kekerasan mengalami semua jenis masalah dari ketakutan dan depresi hingga melanggar peraturan dan agresi."
Dia menambahkan, timnya terperanjat mendapati bahwa berbagai jenis penyalahgunaan mempunyai dampak yang sama. "Kekerasan fisik dan emosional pada anak mempunyai masalah yang sangat serupa," katanya.
Untuk menilai dampak berbagai kekerasan anak untuk kesehatan mental, Vachon dan timnya meneliti sekitar 2.300 anak yang menghadiri perkemahan musim panas untuk anak-anak dari orang tua berpenghasilan rendah kurun waktu antara tahun 1986 hingga 2012.
Kurang lebih 1.200 anak mengalami penganiayaan. Anak-anak dipisahkan menurut usai mereka. Sekitar setengah dari jumlah anak dari masing-masing kelompok mempunyai sejarah penganiayaan. Anak-anak tidak tahu, siapa dari sesama teman mereka yang telah menghadapi kekerasan.
Konsultan mengevaluasi perilaku masing-masing anak selama perkemahan. Setiap anak juga merampungkan tugas penilaian diri.
Hasilnya, anak-anak dengan riwayat kekerasan dan pengabaian mempunyai tingkat depresi, menarik diri, kekhawatiran, neurotisisme yang lebih tinggi dibandingkan peserta yang tidak mengalami kekerasan.
Perbedaan paling dialami oleh anak-anak yang menjadi korban semua jenis kekerasan, meliputi penelantaran, penganiayaan fisik, seksual atau emosional. Hasilnya sama pada anak laki-laki dan perempuan juga untuk seluruh kelompok ras.
Meski begitu, dampak kekerasan fisik dan emosional, baik yang timbul di keluarga atau lingkungan teman, terhadap psikologis dan perilaku anak mungkin serupa, tutur William Copeland, peneliti psikiatri di Universitas Duke di Durham, Carolina Utara, Amerika Serikat.