|
Buah berry merupakan salah-satu buah yang kaya akan antioksidan (Foto Dok.Shutterstock/O.Bellini) |
DUNIA BERITA - Antioksidan yang selama ini diyakini bisa membantu mencegah kanker, malahan bisa menambah penyebaran kanker kulit. Namun, hal itu hanya berlaku pada mereka yang sudah menderita kanker, tidak pada orang sehat.
Mengutip laman CNN Indonesia, temuan mencengangkan ini diungkapkan dalam sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh Institut Pusat Kedokteran Anak di Universitas Southwestern, Texas, Amerika Serikat.
Penemuan ini semestinya tidak membuat patah semangat bagi orang-orang sehat untuk tetap mengonsumsi makanan kaya antioksidan.Tetapi, bagi mereka yang sudah terserang kanker, hendaknya perlu waspada.
"Masyarakat mempercayai bahwa jika orang sehat mengonsumsi antioksidan, maka anda akan lebih sehat dan panjang umur," ujar Sean Morrison, direktur pusat penelitian, seperti diberitakan oleh NY Daily News.
Untuk riset kanker kulit, yang dilakukan dalam dua tahun, Morrison melakykan transplantasi melanoma dari manusia ke tikus. Dan ternyata, antioksidan yang juga diberikan pada tikus, malah meningkatkan metastasis atau penyebaran sel-sel kanker pada hewan pengerat tersebut.
"Sel-sel kanker mengalami stres oksidatif yang tinggi. Jadi bila anda memberikan antioksidan pada sel-sel kanker tersebut, mereka akan lebih cepat penyebarannya," ucap Morrison.
Tatkala dokter merawat sejumlah pasien kanker dalam sebuah uji klinis terpisah, dan menyetop pemberian dosis tinggi antioksidan, peneliti mendapati pembenaran pada temuan tersebut.
"Dan titik dimana sel-sel kanker menyebar adalah titik dimana anda tidak lagi dapat menyembuhkan kanker dengan pembedahan," imbuhnya.
Selain itu, Morrison menegaskan bahwa penelitian ini dilakukan pada tikus dengan kanker. Oleh sebab itu, hal ini semestinya tidak mempunyai kaitan atas pola makan orang yang sehat.
Antioksidan terkandung dalam makanan seperti blueberry, cranberry, gooseberry, acar, dam teh hijau, selanjutnya makanan tersebut menetralisis molekul yang rusak. makanan ini diyakini mempunyai khasiat menyembuhkan sejumlah penyakit, termasuk penyakit mata dan alzheimer.
"Kami tidak menganjurkan orang-orang untuk tidak mengonsumsi makanan sehat atau tidak makan bayam, buah-buahan dan sayuran," tutur Morrison.
"Ada perbedaan antara mengonsumsi makanan yang sehat dengan memakan obat dengan dosis tinggi antioksidan," pungkasnya.