|
Pesawat TNI AU (Foto Liputan6.com) |
DUNIA BERITA - Presiden Joko Widodo mengambil keputusan untuk meningkatkan anggaran belanja pembelian dan pemeliharaan alat utama sistem persenjataan (alusista) sejumlah Rp 120 Triliun. Pemerintah sekarang ini lebih memilih membeli alusista baru ketimbang menerima hibah alusista dari negara lain.
"Kenaikan rata-ratanya Rp 120 Triliun," ujar Ryamizard Ryacudu, selaku Menteri Perhatahan, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/7/2015), seperti dilansir Kompas.com.
Ryamizard mengatakan, anggaran Kementerian Pertahanan saat ini hanya Rp 400 Milyar. Alokasi dana yang ada tersebut, 40 persen diperuntukkan membiayai gaji pegawai, sedang sisanya dipakai untuk kebutuhan operasional dan pemeliharaan serta pembelian alusista baru.
Masih menurut Ryamizard, jumlah tersebut masih belum memadai sehingga pemerintah memutuskan untuk menambah anggaran pembelian alusista pada RAPBN Tahun 2016.
Dengan budget yang ada sekarang ini, pemerintah hanya sanggup untuk membeli alusista bekas ataupun menerima hibah dari negara lain. Akan tetapi, umur rata-rata alusista hibah tersebut relatif uzur. Angkatan Udara memiliki alasista yang jangkauan usianya paling tua.
"Pesawat 30 tahun keatas sudah harus diganti," ujar purnawirawan Jenderal TNI AD ini.
Ryamizard menambahkan, Pemerintah ke depan akan lebih sedikit melakukan pembelian alusista.
"Kita beli sedikit demi sedikit, namun baru semua," terang mantan KSAD TNI AD.
Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan pembaharuan sistem pengadaan alusista sehingga tidak membahayakan prajurit.