|
Ilustrasi ginjal (Foto Dok. Flickr) |
DUNIA BERITA - Sejumlah penelitian mengaitkan kurang tidur dengan peningkatan risiko penyakit jantung, memicu hipertensi, stroke, dan masalah kesehatan lainnya yang berhubungan dengan aliran darah.
Tetapi, mengutip CNN Indonesia, tampaknya masalah kurang tidur lebih kompleks dari yang diduga. Seorang ahli masalah tidur mengungkapkan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam sehari semalam dapat berdampak peningkatan risiko gagal ginjal hingga 65 persen. Durasi tidur ideal yang sebaiknya dipenuhi orang dewasa adalah selama delapan jam.
Satu dari tiga orang menjumpai masalah kurang tidur dengan stres, pemakaian komputer dan jam kerja yang panjang menjadi penyebab.
Penelitian dari Amerika Serikat itu menyebutkan bagaimana pun tidur yang cukup dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Para peneliti dari Brigman dan Women's Hospital di Boston, Massachusetts, memelajari 4.000 orang selama satu dekade. Mereka mendapati bahwa mereka yang tidur kurang dari lima jam, cenderung mengalami penurunan gagal ginjal sebanyak 65 persen daripada mereka yang tidur selama tujuh sampai delapan jam dalam semalam.
Dr Ciaran Joseph McMurran, ketua tim studi kepada Mirror mengatakan "Ini merupakan studi pertama yang prospektif untuk menemukan bahwa tidur yang singkat berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal yang sangat drastis."
Kurang tidur juga dapat menurunkan angka harapan hidup. Namun, kaitan antara kurang tidur dengan penyakit ginjal ini belum jelas. Semata-mata dipahami bahwa ginjal mempunyai fungsi menyaring hasil sisa dari aliran darah sebelum dibuang menjadi urin.
Ginjal juga berkontributif dalam menjaga tekanan darah, menopang jantung dan otot untuk berfungsi sebagaimana mestinya. melindungi tulang supaya tetap sehat dan juga mendorong produksi sel darah merah.
Ini juga merupakan penelitian pertama yang menyebutkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kemampuan fungsi ginjal untuk menjalankan perannya dalam jangka panjang.