|
Ilustrasi remaja dan media sosial (Foto Dok. Shutterstock) |
DUNIA BERITA - Remaja yang mempunyai lebih dari 300 orang teman di Facebooknya akan lebih berisiko menderita stres dan depresi daripada mereka yang memiliki lebih sedikit teman, demikian hasil sebuah studi terbaru, mengutip laman CNN Indonesia.
Para peneliti dari Universitas Montreal melakukan jajak pendapat terhadap 88 orang berusia 12 hingga 17 tahun perihal seberapa banyak teman yang mereka miliki di media sosial. Mereka juga di wawancarai bagaimana responden berinteraksi dengan teman-teman mereka ini.
Selama studi ini mereka juga dikontrol kadar hormon kortisolnya dalam empat hari berturut-turut. Hormon kortisol merupakan hormon yang dapat menandakan kadar stres seseorang.
Hasilnya, mereka yang memiliki teman Facebook lebih banyak ternyata mempunyai kadar kortisol yang lebih tinggi. Para peneliti berpendapat kondisi ini akan menjadi depresi kelak di kemudian hari.
Kendati tidak ada satu pun responden yang menderita depresi, Profesor Sonia Lupien, yang mengepalai studi ini menyebutkan "Walaupun faktor eksternal lain juga ikut berperan, kami memperkirakan pengaruh Facebook pada kortisol dapat berkisar antara 8 persen."
"Kami dapat membuktikan bahwa dengan teman lebih dari 300 orang di Facebook, remaja ternyata memiliki kadar kortisol lebih yang tinggi. Maka kami dapat memperkirakan bagaimana dengan mereka yang mempunyai teman hingga 1.000 atau 2.000 orang di Facebook. Mungkin mereka memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami stres yang bisa berujung depresi di kemudian hari," imbuh Lupien.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa remaja dengan kadar kortisol yang tinggi, 37 persen memiliki kecenderungan terserang depresi pada saat mereka berusia 16 tahun.