|
Ilustrasi anak bermain di dalam ruangan (Foto Dok. Shutterstock) |
DUNIA BERITA - Kajian baru terhadap studi yang sudah ada sebelumnya menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar pestisida ruangan mempunyai risiko lebih tinggi terserang kanker anak.
Dikutip dari laman Reuters, para peneliti mengatakan analisis tersebut menurut data yang sebagian besar berasal dari Amerika Utara, Eropa dan Australia. Studi tersebut menganjurkan untuk merancang peraturan yang membatasi paparan pembunuh serangga di dalam rumah dan sekolah.
"Saat anda menggunakan pestisida sangat dekat dengan dimana anak-anak berada, dan mereka melewatkan waktu begitu banyak di rumah, saya sangat cemas mereka akan terpapar," ujar Chensheng Lu, penulis studi Havard T.H. Chan School of Public Health di Boston.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, peneliti menuturkan, anak-anak dapat terpapar pestisida saat mereka bermain pada permukaan yang terkena pestisida, lantas menaruh jari di mulut mereka.
Menurut Lu dan rekan penelitiannya, mengatakan lain halnya dengan orang dewasa, anak-anak tidak dapat memisah atau mengeluarkan sejumlah bahan kimia yang terdapat dalam pestisida. Informasi kajian tersebut menyebutkan bahwa anak-anak mempunyai masalah pernafasan, saraf, perut, dan hormon yang dikaitkan dengan pestisida.
Untuk studi baru ini, Lu dan timnya melakukan pendalaman paparan anak pestisida baik di dalam maupun di luar ruangan, dan setiap kanker terkait yang akibatkan olehnya. Enam belas studi diikutkan dalam bahasan final, masing-masing memeriksa sampel dari ratusan sampai ribuan anak.
Secara keseluruhan, seperti dilansir laman CNN Indonesia, paparan insektisida pada masa anak-anak dalam ruangan dihubungkan dengan peningkatan ancaman leukimia anak sebanyak 47 persen, dan peningkatan limfoma anak sejumlah 43 persen yang merupakan kanker dari sistem limfatik.