|
Ilustrasi Ayah dan Anak (Foto Dok. Shutterstock) |
DUNIA BERITA - Banyak orang mendambakan untuk memiliki anak di usia muda, utamanya pria yang kepingin berlama-lama menghabiskan waktu dengan anaknya nanti.
Akan tetapi, berdasarkan sebuah penelitian di Finlandia, semakin muda seseorang menjadi ayah, semakin besar kemungkinan ia akan meninggal saat usianya mencapai 40 atau 50an tahun.
Mengutip Live Science, para peneliti tersebut membenarkan pernah mengetahui keterkaitan ini sebelumnya. Tetapi untuk membuktikan kebenaranya, mereka membuat tes terhadap saudara laki-laki yang memiliki kesamaan DNA, untuk memperoleh pengamatan baik terhadap perbedaan genetik dan lingkungan mereka.
Mereka mengamati sekitar 30.500 pria yang lahir pada tahun 1940 dan 1950 di Finlandia. Pria-pria tersebut menjadi ayah sebelum usia 45 tahun dan selanjutnya peneliti mengkaji perkembangan hidup para pria tersebut hingga usia mereka mencapai 54 tahun.
Di antara para ayah ini, 15 persen dari mereka mempunyai anak pertama pada usia 22 tahun, 29 persen lainnya mendapat anak pertama pada usia 22 hingga 29 tahun, 18 persen pada umur 25 atau 26 tahun, dan 38 persen lainnya pada usia 27 tahun atau lebih tua dari itu.
Dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health, para peneliti mengungkapkan bahwa semakin tua seorang pria memiliki anak pertamanya, cenderung kecil kemungkinan ia meninggal saat mencapai umur paruh baya.
Buktinya, mereka yang mendapatkan anak pertamanya pada usia 22 tahun, kemungkinan 26 persen cenderung meninggal pada umur paruh bayanya, ketimbang dengan mereka yang mempunyai anak pada usia 25 dan 26 tahun.
Kecuali itu, seperti dikutip CNN Indonesia, para peneliti juga mengadakan studi terhadap 1.124 saudara laki-laki dari para pria yang sebelumnya mereka amati. dan dijumpai sebuah keterkaitan.
Para peneliti kembali mengungkapkan sebuah bukti, dimana pria yang mendapatkan anak pertamanya pada usia 22 tahun, 73 persen cenderung meninggal pada usia paruh baya daripada saudara laki-laki mereka yang mempunyai anak pertamanya pada umur 25 dan 26 tahun.
Semua ini, terlepas dari kondisi hidup, pendidikan, status perkawinan, daerah tempat tinggal atau jumlah anak mereka.
Walaupun demikian, menurut para peneliti itu, keterkaitan antara ayah muda dan jumlah kematian paruh baya cenderung bersifat kausal.
Faktor dari hal ini masih belum jelas, tetapi mereka mengira bahwa pria yang menjadi ayah pada usia muda, mungkin disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya upah pekerjaan, maupun kurangnya akses terhadap perawatan kesehatan.