|
Kentang (Shutterstock/Kompas) |
DUNIA BERITA - Kentang diyakini membawa dampak perkembangan yang menakjubkan bagi evolusi otak manusia.
Sebelum penelitian ini, konsumsi daging dipercaya sebagai penyebab utama peningkatan tersebut. Tetapi riset terbaru menyimpulkan hal itu didorong konsumsi karbohidrat, khususnya dalam bentuk zat tepung.
NZHerald melaporkan bahwa zat tepung tersedia bagi populasi leluhur kita dalam bentuk kentang, biji-bijian, buah-buahan dan kacang-kacangan.
Penemuan bagaimana mengatur api membikin kentang dapat di masak, sedangkan evolusi protein air liur ekstra yang dikenal sebagai gen amilase menjadikan manusia dapat mengurai zat tepung kaya protein menjadi gula untuk memberi makan otak.
Menurut Dr Karen Hardy, kepala penelitian dari Universitas Autonomous di Barcelona, menyatakan otak memerlukan 60 persen dari glukosa darah kita dan hal itu ternyata tidak akan terpenuhi jika kita kurang asupan karbohidrat.
Gen ekstra amilase, dikolaborasi dengan pengetahuan memasak akan meningkatkan ketersediaan distribusi glukosa ke otak. Hal itu pada waktunya memungkinkan percepatan ukuran otak yang terjadi sejak sekitar 800.000 tahun ke depan.
"Mengonsumsi daging mungkin menjadi awal mula evolusi membesarnya otak, tapi memasak makanan yang mempunyai zat tepung digabung dengan bertambahnya gen amilase air liur membikin kita bertambah pintar," ujar Dr Karen dalam riset yang dimuat di jurnal The Quarterly Review of Biology, seperti dikutip dari ANTARA.