|
Minum air sebelum makan bisa cepat turunkan berat badan (Dok. Thinkstock) |
DUNIA BERITA - Menurut hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Obesitas oleh para peneliti dari Universitas Birmingham, Inggris menyatakan bahwa minum kurang lebih 0,5 liter air sebelum makan dapat berkontribusi bagi orang-orang yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan.
Seperti dikutip dari laman NY Daily, studi tersebut membuktikan bahwa orang-orang yang minum sebelum sarapan, makan siang dan makan malam, dapat lebih cepat menurunkan berat badan daripada mereka yang tidak melakukannya.
Untuk sampai pada pendapat tersebut, para peneliti meminta partisipasi 84 orang dewasa obesitas untuk melakukan program selama periode 12 minggu. Seluruh peserta menyetujui saran untuk menurunkan berat badan seperti memperbaiki gaya hidup, pola makan, dan menjalankan kegiatan fisik. Selanjutnya mereka dipisahkan menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama meliputi 41 orang, mereka diminta untuk minum 0,5 liter air 30 menit sebelum tiga kali waktu makan mereka dalam sehari selama 12 minggu. kelompok kedua adalah kelompok kontrol, terdiri dari 43 orang. Mereka diharap membayangkan mempunyai perut kenyang sebelum makan tanpa air minum.
Hasil studi menunjukan, kelompok yang minum air sebelum waktu makan, mereka kebanyakan kehilangan 4,3 kilogram dalam 12 minggu, rata-rata 0.9 kilogram lebih banyak dari kelompok kontrol.
"Tatkala dihubungkan dengan petunjuk singkat cara meningkatkan jumlah aktivitas fisik dan diet sehat, kelihatannya hal itu dapat membantu para peserta mencapai penurunan brat badan ekstra, pada taraf moderat dan sehat," ujar Helen Parretti, penulis utama pada studi tersebut.
"Ini sesuatu yang tidak menempuh banyak pekerjaan untuk dikombinasikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari yang serba sibuk." tambah dia.
Kedepan, seperti dilansir CNN Indonesia, para peneliti ingin temuan tersebut dapat membuka jalan untuk studi lebih lanjut terhadap faedah minum air sebelum makan. Mereka berkeinginan mendapat suport untuk mengadakan penelitian dengan jumlah partisipan lebih banyak dalam periode waktu yang lebih panjang untuk memverifikasi temuan tersebut.