|
Balita dua tahun (Foto Dok. Thinkstock) |
DUNIA BERITA - Menurut hasil sebuah penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Child Development, bahwa balita berumur dua tahun yang dapat melafalkan lebih banyak frase cenderung mempunyai ketrampilan bahasa dan berhitung lebih baik, serta lebih sedikit masalah tingkah laku saat waktunya mereka menginjak taman kanak-kanak.
"Kelompok tertentu dari populasi berusia 2 tahun lebih mungkin membuktikan tingkat kosakata yang lebih rendah. Menolong anak-anak tersebut, yang mungkin lebih berisiko, adalah penting," ujar Paul L. Morgan, penulis utama penelitian dari University Park, Pennsylvania.
"Mempunyai kosakata lebih sedikit apalagi di usia muda tersebut adalah gambaran rendahnya kesiapan taman kanak-kanak," tutur Morgan, seperti dilansir dari laman Reuters.
Para peneliti mengkaji sekitar sembilan ribu anak dengan bertanya kepada orang tua berapa banyak kata, dalam daftar 50 kata umum, yang dipakai anak-anak untuk berkomunikasi pada usia dua tahun.
Mereka mendapati, anak-anak yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi lebih tinggi (menurut pekerjaan orang tua, tingkat pendidikan dan pendapatan), anak perempuan, dan anak-anak yang memperoleh pola asuh berkualitas tinggi mempunyai cakupan kosakata lisan lebih luas.
Anak-anak yang terlahir dengan berat badan rendah dan mempunyai ibu dengan masalah kesehatan memiliki kosakata lebih sedikit pada usia dua tahun.
Setelah tiga tahun, guru TK mengukur perilaku regulasi diri anak-anak dan frekuensi perilaku buruk atau gelisah. Anak-anak juga di tes untuk matematika dan keterampilan dasar.
Pada permulaan TK, anak-anak yang mempunyai kosakata lebih banyak pada usia dua tahun memperoleh prestasi lebih tinggi untuk bidang membaca dan matematika, serta lebih sedikit masalah perilaku, semisal ledakan amarah atau perilaku agresif secara fisik.
Menurut Claire Vallaton ari Universitas Michigan di East Lansing, Meski dampaknya kecil, namun dapat bertahan selama bertahun-tahun pada masa tindak lanjut yang penting.
"Kosakata, tidak seperti banyak hal lain, contohnya pekerjaan, pendapatan, status sosial ekonomi, atau berat badan waktu lahir,dapat mudah dirubah," imbuh Morgan.
Dia menjelaskan, orang tua mempunyai peran besar terhadap kemampuan bahasa anak semenjak lahir. Memperbaiki cara orang tua berbicara dengan anak-anak mereka dapat menambah kosakata lisan anak. Kerap membaca buku cerita dan melakukan percakapan keduanya sama penting.
Masih menurut Morgan, seperti dikutip CNN Indonesia, walaupun penelitian ini berakhir di usia TK, studi lainnya telah mengimplikasikan kesiapan TK dengan prestasi di kemudian hari dalam kehidupan anak. Meliputi, peluang memperoleh pendidikan tinggi atau mempunyai rumah sendiri.