|
Ilustrasi perempuan sensitif (Foto Dok. Chepko/Thinkstock) |
DUNIA BERITA - Seseorang yang mengikuti intuisi atau kata hatinya kecil kemungkinannya berbuat tindakan yang tidak bermoral seperti menipu, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences, seperti dilansir laman Independent.
Menurut deskripsi, intuisi adalah kemampuan untuk memahami sesuatu dengan cepat tanpa perlu penalaran secara sadar, seorang peneliti mempelajari apakah orang-orang yang memakai insting berperilaku berbeda dari mereka yang menyatakan tidak memakai insting.
Dr Sarah Ward, salah satu tim studi dari Universitas Missouri, telah melakukan dua kali eksperimen pada lebih dari 100 orang. Para partisipan diminta mengerjakan serangkaian kuesioner yang berhubungan dengan kecenderungan mereka untuk mengandalkan intuisi.
Kelompok tersebut dipisah menjadi dua. Kelompok pertama diminta membaca cerita tentang bagaimana mereka melakukan kesalahan di kantor dan menyalahkan rekan kerja. Sedang kelompok kedua, yakni kelompok kontrol membaca cerita yang sama namun berhujung dengan mereka bertanggungjawab atas kesalahan tersebut.
Dr Sarah Ward menyebutkan, partisipan yang membayangkan mereka berbuat sesuatu yang tidak bermoral akan rela membayar lebih untuk produk pembersih tangan. Studi sebelumnya menemukan adanya kaitan antara rasa bersalah dengan merasa kotor.
Dalam eksperimen kedua, seperti dilaporkan laman CNN Indonesia, partisipan diminta menulis tentang saat dimana mereka berbuat tindakan tidak bermoral. Lalu, mereka diminta menjalani tes IQ, menguji apakah pribadi intuitif lebih kecil kemungkinannya bertindak curang.
Mereka yang terlibat dalam studi diminta untuk menilai kertas mereka sendiri, dan di beritahu jika 10 partisipan terbaik akan mendapat tiket lotere. Hasil penelitian menunjukkan 23 persen dari orang-orang tersebut menipu.
"Eksperimen kami yang kedua menemukan bahwa orang-orang yang cenderung mengandalkan insting lebih kecil kemungkinannya menipu selepas memikirkan saat tatkala mereka berperilaku tidak bermoral," ujar Ward.
Ward melanjutkan, hal tersebut lantaran partisipan mencoba mengimbangi perilaku buruk masa lalu dengan bertindak secara bermoral di masa sekarang. Serta, kecenderungan mengimbangi perbuatan masa lalu menonjol diantara orang-orang yang mengandalkan intuisi.