|
Ilustrasi bangun tidur (Foto Dok. Getty Images/Thinkstock/Brian Jackson) |
DUNIA BERITA - Tidur merupakan kebutuhan manusia sehari-hari. Dengan tidur maka tubuh akan kembali menjadi bugar setelah melakukan aktivitas seharian. Tidur minimal delapan jam sehari seakan sudah menjadi "petuah" kesehatan sebab durasi ini di yakini menjadi acuan untuk beristirahat di malam hari.
Kemudian, teknologi dianggap sebagai biang keladi pengacau "petuah" itu. Sinar yang dibiaskan oleh televisi, ponsel, tablet, laptop dipercaya pemicu susah tidur.
Hasilnya, mengutip dari CNN Indonesia, badan akan terasa lebih letih dan sulit konsentrasi. Tetapi, betulkah bila berhenti memakai dari seluruh perangkat tersebut menjadikan tidur lebih lelap dan jasmani lebih sehat, terlebih panjang umur seperti nenek moyang kita?
Alih-alih, leluhur manusia yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal teknologi pun durasi tidurnya tidak delapan jam penuh.
Hal ini dilaporkan dalam sebuah riset yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas California di Los Angeles. Peneliti mengobservasi suku di Tanzania, Namibia dan Bolivia untuk mengungkapkan bagaimana pola tidur yang diterapkan oleh manusia jaman dahulu.
Sebelumnya, ada anggapan mereka tidur langsung setelah matahari terbenam. Mereka tidak mempunyai cahaya yang menjadi argumen untuk bertahan mengobrol atau teknologi untuk menonton.
Tetapi peneliti mendapati mereka ternyata tetap terjaga sampai rata-rata tiga jam dan 20 menit setelah matahari terbenam. Yang menjadikan menarik adalah hal itu tidak menjadi dampak negatif bagi kesehatan, kendati durasi tidur menjadi kurang.
Menurut Gandhi Yetish, calon Doktor di Universitas Meksiko yang melewatkan 10 bulan bersama Suku Tsimane di Bolivia, mengatakan "Ada anggapan kita semua mesti tidur delapan sampai sembilan jam per malam, dan bila peranti modern diambil, kita dapat tidur lebih lama. Untuk pertama kalinya kami menyebutkan bahwa hal itu tidak benar."
Ketua tim riset, Jerome Siegel, menyatakan "Alih-alih menunjukkan budaya modern telah mengusik pola tidur alami, dalam kasus ini budaya modern dengan lampu elektrik dan pengatur suhu malah mengembalikan pola tidur alami."