|
Ilustrasi seorang ayah dan anak (Foto. Liudmyla Supynska/Getty Images/Thinkstock) |
DUNIA BERITA - Laki-laki memiliki gestur yang lebih kuat dan kasar daripada perempuan. Tetapi, bila seorang anak kurang sentuhan pria dari ayahnya, ia lebih condong tidak dapat mengendalikan gerakan sehingga dapat berperilaku lebih kasar.
Menurut seorang praktisi neurosains terapan, Anne Gracia, sentuhan seorang ibu memang mempunyai karakteristik dan sensasi yang lebih lembut bagi anak. Tetapi anak harus diperkenalkan juga dengan tekanan sentuhan yang lebih keras dari sisi ayah supaya dapat membedakan intensitasnya.
"Sistem sensor anak akan selalu berkembang. Namun, jika hanya kenal sentuhan ibu semata, si anak akan merasa kaget. Saat bertemu temannya di sekolah, misalnya, dia tidak mampu mengukur perbedaan berat gerakan. Contohnya, ketika bersalaman dengan temannya, nanti dia malah seperti mau pukul mata. Hal itu lantaran dia tidak dapat mengukur perbedaan berat gerakan," kata Anne saat jumpa pers di Jakarta, seperti dikutip dari laman CNN Indonesia.
Untuk menghindari hal tersebut, Anne menganjurkan orang tua agar memberikan sentuhan seimbang.
"Genggaman seorang ayah dan ibu berbeda. Dia akan tahu mana yang keras, mana yang lembut. Ketika sudah besar, dia dapat membedakan keras dan lembut dengan baik," jelas Anne.
Apabila seorang anak sudah mempunyai kemampuan untuk membedakan lembut dan kasar, kognitif mereka pun akan meningkat.
"Fase sentuhan, suara dan gendongan yang berbeda membuat anak-anak jauh lebih siap cerdas," tutup Anne.