|
Binatang Panda ( Foto Wikipedia.org) |
DUNIA BERITA - Semua orang pasti tahu apa itu binatang Panda, namun belum tentu kebanyakan orang mengetahui rahasia mengapa binatang Panda dapat hidup hanya dengan makan bambu. Padahal Panda termasuk mamalia bertubuh besar dan kuat, dan satwa sejenis yang lainnya memerlukan makan tidak seperti yang binatang Panda makan. Ya hanya dengan makan bambu, binatang Panda dapat eksis dalam melakukan rutinitas kesehariannya.
Binatang asli Tiongkok dengan nama latin Ailuropoda Melanoleuca ini ternyata menerapkan pola hidup yang lamban dan malas serta sistem metabolisme yang rendah. Ini menjadikannya lamban seperti Kukang dan lebih malas dari Koala.
Hasil riset terbaru yang dilakukan sejumlah ilmuwan China dari Institut Zoologi di Beijing mendapati Panda hanya memerlukan energi 38 persen dibandingkan dengan binatang lain yang berukuran sama. "Energi harian yang dikeluarkan Panda lebih sedikit daripada Koala dan menyerupai dengan Kukang," ujar Fuwen Wei, dari Institut Zoologi, seperti dilansir CNN Indonesia, Minggu (12/7/2015).
Periset China menghitung energi yang dihabiskan lima Panda di kurungan kebun binatang di Beijing dan tiga ekor di alam liar di Provinsi Shaanxi China. Mereka memulainya dengan menyuntikkan air yang diperkaya kandungan isotop dan oksigen pada hewan-hewan tersebut.
Seperti dikutip Jurnal Science, kamis (9/7/2015), Panda terbukti membutuhkan sekitar 4,6 megajoule energi per hari. Ini sebanding dengan membakar 1.100 kilokalori. Konsumsi itu terbilang sangat kecil, untuk ukuran binatang berbobot rata-rat 91 Kg.
Untuk perumpamaan, Koala yang nampak lamban dan lemah itu, membutuhkan 60 persen energi yang biasa digunakan hewan seukurannya. Untuk kebutuhan energi harian, Panda bersaing dengan Kukang yang dikenal sama-sama pemalas, menggunakan 36 persen energinya dibandingkan satwa seukurannya.
Beberapa hewan berukuran bongsor seperti Panda menekan energi dengan memangkas metabolisme dan suhu badan tubuh untuk waktu singkat dengan mengikuti keadaan yang disebut mati suri harian. Namun terbukti Panda tidak melakukan keduanya.
Untuk memahami perilaku Panda-panda tersebut, para peneliti mengontrol Panda-panda di kandang setiap 100 menit dan menulis apakah si Panda sedang makan, duduk, tidur atau melakukan hal lainnya. Sedangkan Panda-panda di alam liar di pantau dengan GPS untuk melihat seberapa sering mereka bergerak.
Terbukti sama saja. Panda itu sedikit bergerak. Di alam liar, Panda secara fisik cuma aktif 49 persen dari total waktunya. Saat bergerak, kecepatan rata-ratanya cuma 26,9 Meter per jam.
Panda dikandang lebih malas lagi. Mereka cuma bergerak 33 persen dari waktunya. Namun ilmuwan tidak bisa mendeteksi berapa kecepatannya sebab mereka tidak dipasangi alat pelacak aktivitas.
Penyebab lain diduga berkontribusi pada metabolisme mereka yang sangat sedikit. Para periset menjelaskan bahwa organ dalam hewan menentukan fungsi penting dalam memahami metabolismenya. Dan sejumlah organ-organ penting Panda berukuran kecil. Sebagai misal, otak Panda 17 persen lebih kecil dari mamalia plasental lainnya. Ginjalnya 25 persen lebih kecil dan livernya 37 persen lebih kecil.
Ilmuwan juga menemukan level hormon tiroid pada lima Panda dalam kurungan adalah 36-53 persen lebih sedikit daripada satwa lain seukuran mereka. Tiroid yaitu kelenjar yang berfungsi salah satunya sebagai pengukur kecepatan tubuh dalam membakar energi.
Suatu kajian genetika menunjukkan satu perubahan kecil pada sebuah gen bernama DUOX2 yang kemungkinan menahan produksi hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Manusia yang mendapati hal ini biasanya disebut terserang hipotiroidisme.
Dalam kondisi seperti itu, walaupun tubuhnya besar, jadi rasional kalau Panda dapat bertahan hidup hanya dengan memakan bambu.