|
Ilustrasi Pesawat Hercules C-130 (Foto Liputan6) |
DUNIA BERITA - Peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di daerah pemukiman, kota Medan pada hari Selasa (30/6/2015) di perkirakan 113 korban meninggal dunia. Jumlah tersebut di dapat berdasarkan dari total penumpang pesawat angkut militer tersebut.
"Tidak ada korban selamat, saya baru saja dari lokasi kejadian," ujar Kepala Staf TNI AU, Marsekal Agus Supriatna, kepada Kantor Berita AFP, seperti dilansir BBC, Selasa (30/6/2015).
Menurut Marsekal Agus Supriatna, 49 korban meninggal telah di evakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat ke rumah sakit.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Dwi Badarmanto menyatakan bahwa pesawat angkut jenis Hercules C-130 ini mengangkut lebih dari 100 orang.
"Penumpang pesawat berjumlah 113 orang, termasuk di dalamnya 12 awak," jelasnya kepada Kantor Berita Reuters.
Dwi Badarmanto menuturkan bahwa jumlah penumpang pesawat itu cukup banyak, "Pesawat Hercules ini adalah jenis pesawat angkut militer, jadi penumpangnya juga personil militer yang akan mutasi tugas atau pergeseran pasukan, demikian penuturannya kepada wartawan BBC Indonesia.
"Selain mengangkut anggota TNI AU, ada juga dari kesatuan TNI AD, yang rencananya akan rolling pasukan atau pergantian," terang Dwi.
Dwi Badarmanto menambahkan tidak ada penumpang sipil dalam pesawat tersebut, yang ada ialah keluarga anggota militer.
"Kalau suaminya mau pindah tugas, istri dan keluarganya kan di bawa," ujarnya.
Pesawat bermesin empat turboprop ini setelah lepas landas sempat meminta izin kembali (return to base) karena terjadi kerusakan sebelum akhirnya pesawat itu jatuh.
Sedianya pesawat ini akan menuju Kepulauan Natuna yang lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo Medan.
"Saat ini pihak TNI tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Hercules tersebut dan untuk sementara waktu semua jenis pesawat ini tidak boleh terbang," tutur Kadispen TNI AU, Dwi Badarmanto menutup pembicaraannya.