|
Ilustrasi Ujian Masuk PT di China (Melodicitracendana.com)
|
DUNIA BERITA - Universitas Luoyang di China, dalam pengawasan ujian masuk calon mahasiswanya menggunakan mesin terbang tanpa awak untuk memastikan tidak terjadi penipuan, demikian Dunia Berita lansir dari laman BBC Indonesia.
Alat tersebut berfungsi untuk melacak gelombang radio yang di pancarkan dari dan ke ruang ujian selama para calon mahasiswa tersebut melaksanakan ujian dengan mengerjakan soal-soalnya.
Dalam hal ini pihak pengawas ujian, mengkhawatirkan mungkin saja para calon mahasiswa tersebut berbuat curang dengan memanfaatkan fasilitas telepon genggam atau peralatan lainnya yang mereka bawa untuk berkomunikasi dengan maksud untuk mendapatkan bantuan informasi jawaban soal-soal ujian yang sedang mereka kerjakan, dari luar ruangan ujian di Luoyang, Provinsi Heinan.
Mesin terbang tersebut akan mengawasi pelaksanaan ujian masuk di universitas Luoyang, dengan ketinggian 500 Meter di atas tempat ujian, untuk mendeteksi gelombang radio yang mencurigakan.
Kejadian pada tahun-tahun yang lalu, banyak terjadi para calon mahasiswa menggunakan HP untuk memuluskan mereka dalam mengerjakan soal-soal ujiannya dengan berkomunikasi dengan pihak luar demi memperoleh jawaban.
Di China, tahun ini kurang lebih 10 juta calon mahasiswa bersaing dalam mengikuti ujian masuk perguruan tinggi selama 2 hari yang lebih di kenal dengan istilah nama "Gaokao" atau "ujian tinggi" dan sering dianggap akan menentukan masa depan mereka.
Di Ibukota negara China, Beijing, misalnya aparat polisi mengerahkan 17.000 personil guna untuk mengatur lalu lintas dan meningkatkan pengamanan di tempat-tempat ujian. Namun juga mendirikan pos-pos untuk membantu para orang-tua yang cemas yang bisa berakibat serangan jantung, seperti yang di laporkan kantor barita AFP dan Dunia Berita kutip dari sumber BBC Indonesia.